Senin, 29 November 2021

Trik Jitu Memahami Profil Murid melalui Asesmen Formatif Sederhana

 





Assalamualaikum Wr.Wb.
Tabik Puun...
Apa kabar para guru hebat dimana pun berada ?
Semoga masih senantiasa diberikan keberkahan, kesehatan, kelapangan rezeki, dan semangat membentuk dan menyiapkan generasi penerus bangsa. Aamiin.

Kali ini, Uni ingin berbagi sedikit pengalaman mengajar uni selama beberapa waktu yang lalu dimasa pembelajaran tatap muka terbatas. Setelah dua tahun lebih, kita mengalami masa-masa sulit yaitu adanya wabah Covid 19 yang mengubah kebiasaan kita dalam segala hal. Salah satunya tak luput dunia pendidikan. Banyak hal dan tantangan yang kita alami dan Alhamdulillah kita bisa melaluinya.

Salah satunya yang uni rasakan ketika PTMT (Pembelajaran Tatap Muka Terbatas) kemarin, banyak sekali murid-murid yang merasa bosan, lupa materi pembelajaran, dan sebagainya. Pada awalnya, Uni merasakan itu hanya hal yang wajar, mungkin karena memang ini dampak setelah wabah Covid 19 dan berharap segera selesai. Ternyata, kok semakin lama justru semakin memperburuk keadaan para siswa dalam belajarnya. Uni merasa down kala itu, dan bingung untuk melakukan apapun.

Di dalam kebingungan yang Uni rasakan, Uni pun menceritakan hal yang Uni rasakan ke teman-teman sesama guru yang lain. Uni meminta pendapat sesama rekan guru, berdiskusi dengan mereka bagaimana menyikapi fenomena yang terjadi setelah wabah Covid 19. Terkadang, ada beberapa rekan guru yang merasakan hal yang sama, namun kita hanya berhenti pada diskusi tanpa eksekusi. Setelah itu, Uni pun mencoba mencari di google maupun youtobe bagaimana langkah-langkah menyikapi fenomena kebosanan murid di kelas.

Selain itu, Uni juga mengikuti komunitas-komunitas guru pembelajar, yang saling mendukung dan bersemangat menciptakan kebiasaan baru yang menantang untuk murid-murid kita. Dengan adanya komunitas-komunitas tadi, Uni mencoba untuk menerapkan di kelas-kelas Uni. Dan hasilnya juga cukup mengasyikkan. Selain berbagi praktik baik, kami juga saling mengingatkan kita bahwa kita perlu memahami murid-murid kita, menyemangati mereka untuk melalui hal-hal berat mereka selama ini. Juga sebagai instropeksi diri, apakah yang kita lakukan sebagai guru saat ini sudah benar atau belum bagi murid-murid kita.

Langkah yang Uni lakukan bagaimana mengonsep asesmen formatif yang sesuai dengan profil murid uni di setiap kelasnya. Uni mengajar mata pelajaran bahasa daerah Lampung dari kelas 1 sampai 6. Uni hanya memiliki waktu 2 jam setiap minggunya. Untuk itu, Uni membuat konsep yang berbeda setiap minggunya yaitu :
1. Minggu pertama, biasanya Uni bilang minggu literasi. Uni mengajak murid-murid Uni untuk membaca berbagai cerita,kisah, atau wacana apapun yang sesuai dengan materi pada saat itu. Setelah itu mengajak untuk saling berbagi cerita dari hasil yang kita baca masing-masing.
2. Minggu kedua, kali ini uni ajak untuk bermain sesuai dengan tema pembelajaran yang cocok. Uni mencari berbagai informasi yang mendukung untuk kegiatan minggu ini dari berbagai sumber.
3. Minggu ketiga, pada minggu ini uni mengajak para murid-murid untuk lebih peka terhadap lingkungan dengan berdiskusi bersama kelompok. Selain mengasyikkan bisa mengobrol bareng teman, bisa saling berbagi cerita antar mereka.
4. Dan minggu terakhir, biasanya sesuai kesepakatan kami, kami akan mengulas kembali materi-materi yang memang belum dipahami dengan berbagai latihan-latihan.

Itu beberapa yang sudah Uni dan murid-murid Uni jalani. Uni merasakan hal yang berbeda sebelum dan sesudah menggunakan asesmen formatif yang Uni terapkan. Satu hal yang Uni ingat, ada sebuah pesan bahwa "motivasi merupakan faktor utama yang menentukan keberhasilan jangka panjang. Apa yang saya maksud dengan motivasi, bukan hanya mengacu pada keinginan untuk mencapai tujuan, namun juga kesenangan belajar, kesukaan akan tantangan, dan kemampuan untuk tetap bergerak maju dalam berbagai rintangan. Hal-hal itu adalah hadiah yang bisa kita berikan bagi murid-murid kita. (Dweck : 2006)

Begitu pentingnya sebuah motivasi yang kita berikan secara terus-menerus kepada murid-murid kita. Dan memang itu tidak langsung terlihat saat ini, namun percayalah, ketika mereka termotivasi untuk semangat dalam belajar, akan terlihat hal-hal luar biasa yang kan terjadi. Tetap semangat wahai para guru dalam mengemban amanah terbaik, menyiapkan generasi emas penerus bangsa. Semoga segala lelah yang para guru rasakan, dapat bernilai kebaikan di sisi Allah SWT.
Itu saja sedikit cerita dari Uni, salam sehat dan semangat dari Uni :)
Mohon maaf atas segala khilaf dan salah.
Wassalamualaikum Wr.Wb.





















































2 komentar: