Selasa, 23 Agustus 2016
Contoh soal ips kelas 2
Contoh soal ips kelas 2
Jawablah soal di bawah ini dengan benar!
1. Kartu yang menunjukkan bahwa kamu siswa sekolah adalah……………….
2. Kartu tanda penduduk adalah singkatan dari ………………………………….
3. Sebutkan 2 contoh benda berharga milikmu dan bagaimana cara merawatnya...................………………................................................................
4. Kepanjangan STNK adalah............................................................................
5. Sebutkan cara untuk merawat Akta kelahiran !
Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, atau c untuk jawaban yang benar!
1. Kumpulan surat penting disebut
dengan……..
a. benda berharga b. Dokumen c. Rapor
2. Yang tidak termasuk dokumen adalah............
a. surat tanah b. Buku pelajaran c. Akta kelahiran
3. Contoh dokumen pribadi orang dewasa adalah............
a. SIM b. Piala c. Kartu keluarga
4. Perhiasan termasuk dalam kategori............
a. Dokumen b. Benda berharga c. Piala
5. Benda berharga harus kita rawat agar..................
a. harganya mahal b. Lekas pudar c. Tidak mudah rusak
6. Agar foto tidak cepat rusak, sebaiknya kita simpan di...............
a. buku b. Album foto c. Atas meja
7. Rapor dan buku diberi sampul agar………….
a. awet b. cepat rusak c. Dapat dijual kembali
8. Sertifikat rumah termasuk dokumen………………
a. keluarga b. pribadi c. Perusahaan
9. Contoh benda kesayangan adalah…………
a. mobil-mobilan b. Kartu Pelajar c. Perangko
10.Contoh benda langka adalah ......................
a. KTP b. Kartu Pelajar c. Perangko
a. benda berharga b. Dokumen c. Rapor
2. Yang tidak termasuk dokumen adalah............
a. surat tanah b. Buku pelajaran c. Akta kelahiran
3. Contoh dokumen pribadi orang dewasa adalah............
a. SIM b. Piala c. Kartu keluarga
4. Perhiasan termasuk dalam kategori............
a. Dokumen b. Benda berharga c. Piala
5. Benda berharga harus kita rawat agar..................
a. harganya mahal b. Lekas pudar c. Tidak mudah rusak
6. Agar foto tidak cepat rusak, sebaiknya kita simpan di...............
a. buku b. Album foto c. Atas meja
7. Rapor dan buku diberi sampul agar………….
a. awet b. cepat rusak c. Dapat dijual kembali
8. Sertifikat rumah termasuk dokumen………………
a. keluarga b. pribadi c. Perusahaan
9. Contoh benda kesayangan adalah…………
a. mobil-mobilan b. Kartu Pelajar c. Perangko
10.Contoh benda langka adalah ......................
a. KTP b. Kartu Pelajar c. Perangko
Jawablah soal di bawah ini dengan benar!
1. Kartu yang menunjukkan bahwa kamu siswa sekolah adalah……………….
2. Kartu tanda penduduk adalah singkatan dari ………………………………….
3. Sebutkan 2 contoh benda berharga milikmu dan bagaimana cara merawatnya...................………………................................................................
4. Kepanjangan STNK adalah............................................................................
5. Sebutkan cara untuk merawat Akta kelahiran !
Semoga bermanfaat :)
Contoh soal bahasa indonesia kelas 2
Contoh soal-soal pelajaran bahasa indonesia untuk kelas 2
Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, atau c untuk jawaban yang benar!
1. suka –
Ahmad – bakso – pedas – makan
Susunan kalimat yang benar adalah………………………
a.
Bakso pedas Ahmad suka makan
b.
Ahmad suka makan bakso pedas
c. Suka makan bakso
pedas Ahmad
2.
…………………….makanan kegemaranmu, John ?
Kata tanya
yang tepat untuk pertanyaan di atas adalah…………………..
a. apa b.
kapan c.
mengapa
3. Suara
tikus adalah…………………………
a. embek-embek b. aum-aum c. cit-cit-cit
4. Kata yang
tepat untuk menanyakan sebab adalah…………….
a. mengapa b. bagaimana c. kapan
5. Ahmad
anak yang rajin tetapi kakaknya……… Lawan kata dari rajin adalah……………
a. baik b. malas c. bodoh
6. Kakek
sudah tua tetapi ayah saya masih………Lawan kata tua adalah…..
a. kuat b. muda c. santai
7. Anisa
sedang…………. berita di radio.
a. melihat b. memperhatikan c. mendengarkan
8. Kapan
Bilqis berlari pagi……………..
Tanda baca yang benar untuk pertanyaan di atas
adalah……………………
a. ? b.
! c.
,
9. Usman
akan menonton bioskop. Kata menonton artinya…………………..
a. memasuki b. membuat c. melihat
10. Aldo sakit…………………..karena makan
rujak yang sangat pedas.
a. perut b. mata c.
kepala
11. Mengeong adalah suara
binatang………………….
a. kucing b. kuda c.
kambing
12. Binatang yang menyebabkan sakit
demam berdarah adalah………………
a. lalat b. nyamuk c. kecoa
13. Senang – Dita – buku – dongeng –
membaca
Susunan kalimat yang benar untuk kalimat di atas
adalah………………
a.
Dita membaca buku dongeng senang
b.
Senang membaca buku dongeng Dita
c. Dita senang
membaca buku dongeng
14. Kata ditolong bila
diceraikan berdasarkan suku katanya adalah…………………
a. di – to – long b. di – tolong c. di – to-lo-ng
15. Penyakit yang disebabkan oleh
unggas/burung/ayam adalah………………….
a. paru-paru b. ginjal c.
flu burung
16. Keyla ingin tahu nama temannya.
Ia bertanya……………………………
a. Siapa namamu ? b. Siapa namanya ? c. Di mana rumahmu ?
17. Alia (bantu) ibu memasak di
dapur.
Kata dalam kurung yang benar seharusnya…………………
a. membantu b. dibantu c. bantuan
18. Ahmad dan Alia bermain
badminton. Mereka menggunakan……………..dan kok.
a. bet b.
raket c.
tali
19. Pamanku sedang memimpin
pertandingan sepak bola.
Pamanku disebut………………….
a. wasit b. kapten c. juri
20. Bibi membawa resep untuk membeli
obat di………………….
a. pasar b. kios c. apotek
Isilah titik-titik di bawah ini dengan benar !
1. Suara
ayam jantan adalah…………………..
2. Firman
hendak naik kereta api. Ia membeli……………..di loket.
3. Kuda
dapat berlari dengan cepat. Lawan kata cepat adalah………………….
4. Pak Burhan
sudah sembuh, ia tidak……………….lagi.
5. Pak Teguh
terkena sakit flu burung. Flu burung disebabkan oleh……………………….
6. Tolong
ambilkan buku itu……….
Tanda baca yang tepat untuk kalimat di atas
adalah………………….
7. Hewan
yang dapat menyuburkan dan menggemburkan tanah adalah…………………..
8.
………………………….kamu tinggal ?
9. Penulisan
nama orang dan awal kalimat menggunakan huruf………………….
10. Tanaman – matahari – membantu –
sinar – pertumbuhan
Kalimat
di atas bila disusun dengan benar menjadi…………
Semoga bermanfaat :)
Senin, 22 Agustus 2016
Aku tidak nakal
Aku tidak nakal
Aku tidak nakal pak
Aku tidak nakal bu
Aku sama seperti anak-anak yang lain
yang sedang mencari jatidiriku sesungguhnya
Aku tidak nakal pak
Aku tidak nakal bu
Aku sama seperti anak-anak yang lainnya
yang butuh perhatian dan kasih sayang serta bimbingan
Aku tidak nakal pak
Aku tidak nakal bu
Aku sama seperti anak-anak yang lainnya
yang tak tahu arti nakal itu sesungguhnya
Dan terakhir aku tidak nakal pak
Aku tidak nakal bu
Aku juga adalah anakmu
Hari ini dan hari-hari yang yang lalu diri ini dan kita semua mungkin pernah khilaf melakukan kesalahan dengan menganggap anak-anak kita itu salah dan hanya buat masalah saja. Bahkan sampai dari kita menganggap anak itu dan memanggil dengan sebutan maaf "anak nakal". Astaghfirullah...semoga anak-anak kita dan Allah SWT dan mengampuni atas kesalahan kita. Kita terlalu fokus dengan anak-anak yang kita anggap baik. Mudah dalam mengaturnya, dan mengabaikan anak-anak kita yang lain. Bahkan dari kita juga samapai mengucapkan, "saya sudah tidak tahu lagi harus gimana menghadapi kenakalan anak saya, saya nyerah ". Subhanallah miris sekali sebenarnya. Memang setiap anak itu memiliki keunikan tersendiri atas masing-masing mereka. Kita para orang tua dan guru diharapkan dapat memahami karakter-karakter mereka satu persatu. Memang sulit untuk kita dapat melakukannya tetapi memang itu adalah kewajiban kita. Ada banyak hal yang mungkin bisa menjadi solusi terhadap permasalahan di atas. Banyak pakar baik dari ilmuwan, doktoral, psikolog yang membahasnya. Lagi-lagi semuanya mengarah bagaimana peran orang tua dan gurunya serta pengaruh lingkungannya. Semua pihak diharapkan dapat mengoptimalkan perannya masing-masing. Rumah yang notabene waktu orang tua bersama anak yang lebih banyak diharapkan dapat menanamkan nilai-nilai moral dan pengetahuan itu sesuai porsinya. Guru dan pengajar sekolah juga diharapkan dapat menanamkan pemahaman agama, moralitas maupun pengetahuan itu juga. Bagaimana kita juga diharapkan dapat memberikan suasana lingkungan yang kondusif dan tidak mengambil hak anak-anak untuk menikmati masa-masa remajanya.
Semoga dengan terjalinnya kerjasama yang baik ini, dapat berbuah dengan anak-anak kita menjadi lebih baik lagi dan bermanfaat untuk sesama.
Aku tidak nakal pak
Aku tidak nakal bu
Aku sama seperti anak-anak yang lain
yang sedang mencari jatidiriku sesungguhnya
Aku tidak nakal pak
Aku tidak nakal bu
Aku sama seperti anak-anak yang lainnya
yang butuh perhatian dan kasih sayang serta bimbingan
Aku tidak nakal pak
Aku tidak nakal bu
Aku sama seperti anak-anak yang lainnya
yang tak tahu arti nakal itu sesungguhnya
Dan terakhir aku tidak nakal pak
Aku tidak nakal bu
Aku juga adalah anakmu
Hari ini dan hari-hari yang yang lalu diri ini dan kita semua mungkin pernah khilaf melakukan kesalahan dengan menganggap anak-anak kita itu salah dan hanya buat masalah saja. Bahkan sampai dari kita menganggap anak itu dan memanggil dengan sebutan maaf "anak nakal". Astaghfirullah...semoga anak-anak kita dan Allah SWT dan mengampuni atas kesalahan kita. Kita terlalu fokus dengan anak-anak yang kita anggap baik. Mudah dalam mengaturnya, dan mengabaikan anak-anak kita yang lain. Bahkan dari kita juga samapai mengucapkan, "saya sudah tidak tahu lagi harus gimana menghadapi kenakalan anak saya, saya nyerah ". Subhanallah miris sekali sebenarnya. Memang setiap anak itu memiliki keunikan tersendiri atas masing-masing mereka. Kita para orang tua dan guru diharapkan dapat memahami karakter-karakter mereka satu persatu. Memang sulit untuk kita dapat melakukannya tetapi memang itu adalah kewajiban kita. Ada banyak hal yang mungkin bisa menjadi solusi terhadap permasalahan di atas. Banyak pakar baik dari ilmuwan, doktoral, psikolog yang membahasnya. Lagi-lagi semuanya mengarah bagaimana peran orang tua dan gurunya serta pengaruh lingkungannya. Semua pihak diharapkan dapat mengoptimalkan perannya masing-masing. Rumah yang notabene waktu orang tua bersama anak yang lebih banyak diharapkan dapat menanamkan nilai-nilai moral dan pengetahuan itu sesuai porsinya. Guru dan pengajar sekolah juga diharapkan dapat menanamkan pemahaman agama, moralitas maupun pengetahuan itu juga. Bagaimana kita juga diharapkan dapat memberikan suasana lingkungan yang kondusif dan tidak mengambil hak anak-anak untuk menikmati masa-masa remajanya.
Semoga dengan terjalinnya kerjasama yang baik ini, dapat berbuah dengan anak-anak kita menjadi lebih baik lagi dan bermanfaat untuk sesama.
Rukun Baiat
Assalamu’alaikum wr wb
Segala puji hanyalah milih Allah, Rabb
Semesta Alam, yang telah menciptakan alam semesta beserta isinya, mengatur
segala urusan hamba-hamba-Nya, dan mengaruniakan kefahaman islam atas diri-diri
kita. Shalawat serta salam tak lupa kita sanjung agungkan kepada Rasulullah SAW,
yang telah mengajak kita dari zaman jahiliyah (kebodohan) menuju zaman yang
terang benderang dengan cahaya islam sampai saat ini. Pada kesempatan kali ini saya
akan menyampaikan tentang rukun baiat.
“Dan katakanlah (wahai
Muhammad): Bekerjalah kamu (akan segala
yang diperintahkan), maka Allah dan RasulNya serta orang-orang yang beriman
akan melihat apa yang kamu kerjakan; dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah)
Yang Mengetahui perkara-perkara yang ghaib dan yang nyata, kemudian Dia
menerangkan kepada kamu apa yang kamu telah kerjakan. (Al-Taubah: 105).
Saudaraku, seperti yang telah Allah
kabarkan kepada kita untuk senantiasa bekerja, melakukan sesuatu dan tidak diam
saja. Baik itu dalam hal memperoleh rezeki, kefahaman agama, maupun berbagai
hal lainnya. Dalam bekerja, dimanapun itu berada kita pasti akan terikat ke
dalam aturan-aturan yang ada di tempat tersebut. Kita dituntut untuk senantiasa
menjaga apa yang sudah menjadi perjanjian atau kesepakatan kita atas pekerjaan
kita.
Saudaraku, beberapa dari kita mungkin
sudah mengenal tentang “baiat”. Ibnu Khuldun menyampaikan baiat adalah
perjanjian untuk taat, di mana orang yang berbai’at bersumpah setia kepada pemimpinnya,
bahwa ia akan menyelamatkan pandangan-pandangan yang diembannya dari pemimpin,
baik berupa perintah yang disenangi maupun yang tidak disenangi.
Adapun pengertian baiat yang lain dari
Dr. Muhammad Abdul Qadir Abu Faris menyampaikan bai’at adalah menyatakan janji
dari orang yang berbai’at untuk mendengar, taat kepada pemimpin, baik dalam hal
yang menyenangkan maupun pada hal yang tidak disukai, kesulitan, kemudahan,
loyal kepada pemimpin, dan mempercayakan segala urusan kepadanya.
Dan masih banyak pengertian dari
berbagai sumber lainnya tentang baiat itu sendiri, bahwasanya baiat itu
merupakan perjanjian antar kedua belah pihak atas kesepakatan yang telah dibuat
yang keduanya saling menjaga dan tidak ingkar terhadap kesepakatan itu sendiri,
baik nantinya perkara itu yang disenangi ataupun sebaliknya. Sungguh, baiat itu
sangatlah penting dan perlu kita pelajari bersama maksud darinya.
Dalam hal bekerja, seorang bawahan
hendaknya berbaiat kepada atasannya untuk berjanji akan mendengar, taat, dan loyal
kepada atasannya. Itu semua bukanlah semata-mata perjanjian biasa, tetapi demi
mencapai kemaslahatan bersama.
Betapa
pentingnya baiat ini, sungguh bukanlah ia menjadikan permusuhan, melainkan
ketenangan bagi semuanya. Betapa itu semua sudah dicontohkan oleh para sahabat
Rasuullah SAW pada kala itu yang telah berbaiat kepada beliau. Begitu luar
biasanya ketaatan, loyalitas, dan kepatuhan mereka kepada Rasulullah. Tidak ada
ketaatan yang lain atas mereka kecuali itu semua adalah perintah Allah dan Rasul-Nya.
Dalam baiat itu
sendiri memiliki 10 rukun baiat yang perlu kita pelajari bersama. Kesepuluh
rukun baiat itu adalah faham, ikhlas, amal, jihad, berkorban (tadhiyah), taat,
thabat, tajarrud, bersaudara (ukhuwwah), dan tsiqoh. Untuk lebih memahami kesepuluh
rukun tersebut, mari kita pelajari satu persatunya.
Rukun baiat yang
pertama yaitu faham. Faham yang dimaksudkan disini adaah keyakinan fikrah atau
gagasan kita adalah sepenuhnya berlandaskan Islam. Tidak ada hal apapun itu
yang tidak berlandaskan islam, semuanya kita kembalikan kepada Al quran dan
hadist. Tidak diperkenankan kepada kita untuk mengambil sumber dari ide-ide,
gagasan kita itu selain dari Al-Qur’an dan Al Hadits.
Rukun yang kedua
adalah ikhlas. “Katakanlah: Sesungguhnya sembahyangku dan ibadatku, hidupku dan
matiku, hanyalah untuk Allah Tuhan yang memelihara dan mentadbirkan sekalian
alam. Tiada sekutu bagiNya, dan dengan yang demikian saja aku diperintahkan”.
(Al-An‘am: 162-163). Ikhlas ialah seperti
yang telah ada dalam firman-Nya yaitu melaksanakan apa-apa yang kita kerjakan
itu semata-mata hanyalah untuk Allah SWT. Tidaklah itu kita lakukan untuk
mengharapkan imbalan, ataupun balasan dari selain-Nya. Sungguh, itu memang
bukanlah hal yang mudah dan bukan pula kita tidak bisa menjalankannya. Semoga
kita dapat menjadi hamba-hamba yang senantiasa ikhlas atas segala yang telah
ditetapkan-Nya.
Rukun yang
ketiga yaitu amal. Apa yang terbersit dalam pikiran kita saat muncul kata
“amal” itu sendiri. Amal ialah sesuatu yang merupakan buah dari kerja-kerja dan
keikhlasan kita. “Dan katakanlah (wahai
Muhammad): Beramallah kamu (akan segala yang diperintahkan), maka Allah dan
RasulNya serta orang-orang yang beriman akan melihat apa yang kamu kerjakan;
dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui perkara-perkara yang
ghaib dan yang nyata, kemudian Ia menerangkan kepada kamu apa yang kamu telah
kerjakan. (Al-Taubah: 105). Cukuplah hanya Allah saja yang akan menilai
amal-amal kita, maka takkan ada keraguan dalam hati untuk selalu beramal.
Rukun yang keempat yaitu jihad. Kita memang bukanlah hidup
di zaman untuk mengangkat senjata dan berhadapan langsung dengan musuh. Sungguh
salah ketika kita menganggap berjihad itu semata-mata hanyalah mengangkat senjata
dan berlaga di medan tempur. Bukan saudaraku, tidaklah hanya sekelumit itu
persoalan jihad ini. Setiap zaman itu memiliki masa nya sendiri, pun dengan
jihad itu sendiri. Kita telah hidup di zaman yang banyak kemudahan yang telah
Allah SWT karuniakan kepada kita. Seorang penulis yang dihatinya tertanam niat
berjihad kepada Rabb nya, maka ia pena yang tajam sebagai senjatanya untuk
menuliskan kebenaran itu tanpa rasa ragu dihatinya. Seorang guru yang menempuh
perjalanan nun jauh di pelosok negerinya, sungguh ia pun telah berjihad di
jalan Allah SWT. Dimanapun kita berada, apapun aktifitas yang kita lakukan,
ketika semuanya kita niatkan berjihad kepada Allah SWT, Semoga Allah mencatat
kebaikan di sisi-Nya.
Adapun rukun baiat yang kelima adalah berkorban. Hasan
Al Banna menyampaikan pendapatnya tentang tadhiyah ialah menyumbang jiwa dan
harta, masa dan nyawa serta segala-galanya demi mencapai matlamat. Di dunia ini
tiada jihad yang tidak menuntut pengorbanan. Segala pengorbanan yang
disumbangkan demi gagasan ini tidak akan disia-siakan sebaliknya akan dibalas
dengan ganjaran yang lebih besar dan pahala yang lebih baik. Sesiapa yang tidak
mahu berkorban bersama kita dia akan menanggung dosa.
Tak ada kiranya pengertian lain tentang berkorban itu
ialah mencurahkan segala apa-apa yang kita miliki. “Sesungguhnya Allah telah
membeli dari orang-orang yang beriman akan jiwa mereka dan harta benda mereka.
(Al-Taubah: 111). Ayat lain “ Katakanlah (wahai Muhammad): Jika bapa-bapa kamu,
dan anak-anak kamu… (Al-Taubah: 24) Yang demikian kerana sesungguhnya
(tiap-tiap kali) mereka merasai dahaga, dan merasai penat lelah.. (Al-Taubah:
120) Jika kamu taat (menjalankan perintah Allah ini), Allah akan mengurniakan
kamu dengan balasan yang baik. (Al-Fath: 16).
Sungguh saudaraku, tiada yang sia-sia atas apa-apa
yang kita korbankan demi kejayaan islam di bumi-Nya dan Allah SWT sebaik-baik
pemberi balasan. Selanjutnya ialahrukun keenam yaitu taat. Kita sering
mendengar taat itu ialah “ kami dengar dan kami patuh”. Tidak ada ruang untuk
kembali bertanya atas ketaatan itu. Hasan al Banna menyampaikan ketaatan ialah
akur kepada perintah dan melaksanakan secara sepontan dalam keadaan sukar atau
senang, rela atau terpaksa. Jadi begitu taat nya sahabat-sahabat kepada pimpinannya
Rasulullah SAW ketika mereka diperintahkan berjihad ke medan perang
meninggalkan keluarga mereka meski dalam keadaan suka maupun tidak. Dan sungguh
balasan yang Allah SWT berikan atas ketaatan itu tidaklah sia-sia ialah mati
syahid atau hidup mulia dengan naungan islam.
Saudaraku, rukun baiat yang selanjutnya yaitu tabah (Thabat). Hasan al Banna menyampaikan
tabah bermakna seorang akh terus menerus bekerja dan berjihad untuk mencapai
matlamat walau sejauhmana tempoh yang ditempuh dan memakan masa bertahun-tahun
lamanya, sehingga dia bertemu dengan Allah. Dia akan memperolehi dua kejayaan,
sama ada dia mencapai matlamatnya atau dia mencapai syahid di akhir nanti. Di
antara orang-orang yang beriman itu, ada yang bersikap benar menunaikan apa
yang telah dijanjikannya kepada Allah (untuk berjuang membela Islam); maka di
antara mereka ada yang telah selesai menjalankan janjinya itu (lalu gugur
syahid), dan di antaranya ada yang menunggu giliran; dan mereka pula tidak
mengubah (apa yang mereka janjikan itu) sedikitpun. (Al-Ahzab: 23).
Bagi kita, masa
adalah salah satu penyelesai masalah. Jalan ini memang jauh apalagi apabila ia
terpaksa melalui berbagai aral rintangan. Namun demikian ini adalah jalan yang
mampu membawa kita kepada surge-Nya.
Ditambah pula dengan ganjaran dan pahalanya yang besar. Rukun yang seterusnya
ialah Jatidiri (Tajarrud). “(Katakanlah
wahai orang-orang yang beriman: Agama Islam, yang kami telah sebati dengannya
ialah): celupan Allah yang mencorakkan seluruh kehidupan kami dengan corak Islam);
dan siapakah yang lebih baik celupannya daripada Allah? (Al-Baqarah: 138)
Jatidiri ialah kita memberikan tumpuan sepenuhnya kepada fikrah atau gagasan
kita dan kita ketepikan semua prinsip dan tokoh lain selain daripada gagasan
anda kerana gagasan anda adalah yang paling mulia, paling lengkap dan paling
tinggi. Tentunya ruang itu yang telah ada semua nya bersumber dari Al Quran dan
Al Hadits, bukan semata-mata keegoisan kita.
“Orang mukmin dengan orang mukmin yang lain umpama
bangunan yang saling kuat memperkuat antara satu sama lain. Dan orang-orang
yang beriman, lelaki dan perempuan, setengahnya menjadi penolong bagi
setengahnya yang lain. (Al-Taubah: 71). Persaudaraan muslim. Sungguh, islam
telah menjadi rahmat bagi semesta alam. Dengan datangnya islam, tidak ada
jurang pemisah antar majikan dengan budaknya, yang kaya dengan kaum fakir, yang
jauh dengan yang dekat, semuanya semata-mata ialah atas ketaqwaan kita kepada
Allah SWT. Begitu indah ketika persaudaraan itu lebih kita utamakan saat
ego-ego kita menguap dan badai permusuhan itu mulai menerjang.
Rukun baiat yang terakhir ialah Percaya (Thiqah).
Bagaimana kita sebagai prajurit, bawahan, haruslah menaruh kepercayaan sejati
atas apa-apa yang telah pimpinan kita putuskan. Kepercayaan yang bersumber ketaatan
kepada Allah dan Rasulnya yang mengikhlaskan hati dan raganya demi kerja-kerja
dakwah ini. Tidak ada keraguan pada dirinya atas apa-apa ketetapan padanya.
“Maka demi Tuhanmu (wahai Muhammad)! Mereka tidak disifatkan beriman sehingga
mereka menjadikan engkau hakim dalam mana-mana perselisihan yang timbul di
antara mereka, kemudian mereka pula tidak merasa di hati mereka sesuatu
keberatan dari apa yang telah engkau hukumkan, dan mereka menerima keputusan
itu dengan sepenuhnya. (Al-Nisa’: 65).
Hasan al Banna mengatakan, pimpinan adalah sebahagian
daripada dakwah. Dakwah pula tidak akan wujud tanpa pimpinan. Sejauhmana wujud
hubungan saling percaya-mempercayai antara pimpinan dan tentera ini akan
menentukan kekuatan sistem sesebuah jamaah, kekemasan strateginya, kejayaannya
untuk mencapai matlamat dan sejauhmana ia mampu mengatasi segala rintangan dan
cabaran. Itulah kesepuluh rukun baiat yang telah kita pelajari bersama, semoga
dapat terhujam nun jauh dihati kita dan dapat diamalkan dalam kerja-kerja dakwah
kedepan. Sungguh, perjalanan ini tidaklah mudah saudaraku. Aral rintangan
sedang menunggumu di depan. Hadapilah dan tenanglah. Allah dan Rasul-Nya dan
orang-orang mukmin ada bersamamu.
Sampai disini penjelasan dari saya, semoga bermanfaat
dan apabila ada hal-hal yang kurang berkenan saya mohon ampun kepada Allah SWT
.
Wassalamu’alaikum
wr wb.
Dibaca dari berbagai sumber semoga bermanfaat :)
Langganan:
Postingan (Atom)